Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 4, 2011

HAKEKAT KEIMANAN

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatu...... Keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala itu merupakan hubungan yg semulia2nya antara manusia dengan Zat yang Maha Menciptakan. Sebabnya yg demikian ini ialah karena manusia adalah semulia2 makhluk Tuhan yang menetap diatas permukaan bumi, sedang semulia2 yang ada di dalam tubuh manusia itu ialah hatinya dan semulia2 sifat yg ada di dalam hati itu ialah keimanan. Allah Ta'ala berfirman: ,,Mereka merasa telah memberi Nikmat kepadamu dengan keislaman mereka, Katakanlah: ,,Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang telah menimpahkan nikmat kepadamu dengan pemimpin kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang2 yg benar. (S. Hujurat: 17) ,,Tetapi Allah telah menimbulkan cintamu kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu perhiasan dalam hatimu dan ditumbuhkan pula oleh Allah itu rasa kebencian dalam hatimu terhadap kekufuran, kejahatan dan kedurhakaan.

mengenal mirza ghulam ahmad"dedengkot ahmadiyah"

Mirza Ghulam Ahmad, demikianlah nama pendiri jamaah Ahmadiyah yang terkenal akan kesesatannya itu. Namun sayang, tak banyak orang mengenali sosok Mirza Ghulam Ahmad dengan keanehan dan kesesatannya sehingga tak sedikit yang terjerumus mengikutinya dan meninggalkan Agama yang Haq ini (Islam). Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada tahun 1839M menceritakan bahwa ayahnya bernama Atha Murtadha berkebangsaan mongol. (Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, kary. Mirza Ghulam Ahmad). Namun anehnya, ia juga mengatakan “Kelurga dari Mongol, tetapi berdasarkan firman Allah, tampaknya keluargaku berasal dari Persia, dan aku yakin ini. Sebab tidak ada yang mengetahui seluk-beluk keluargaku seperti berita yang datang dari Allah Ta’ala.” (Hasyiah Al-Arba’in, no.2 hal.17, karya Mirza Ghulam Ahmad). Dia juga pernah berkata, “Aku pernah membaca beberapa tulisan ayahku dan kakekku, kalau mereka berasal dari suku mongol, tetapi Allah mewahyukan kepadaku bahwa aku dari bangsa Persia.” (Dhamim